Pages

17 July 2012

Yang terakhir ke jannah

Rasulullah SAW pernah
berkisah bahwa nanti orang
yang terakhir kali masuk
jannah adalah seorang lelaki

(menuju jannah), terkadang
berjalan dan terkadang terjatuh, sehingga kadang api
neraka menyambarnya.
Ketika telah selamat dari api
neraka ia berkata ” Maha Suci
Dzat yang telah
menyelamatkanku darimu, Sungguh Allah SWT telah
menganugrahiku sesuatu
yang belum pernah diberikan
kepada seorangpun baik
orang terdahulu maupun
kemudian “. Setelah itu nampaklah
olehnya sebuah pohon. Ia
berkata, “Ya Rabbi,
dekatkanlah aku dengan
pohon itu agar aku dapat
bernaung dibawahnya dan meminum airnya.” Allah SWT
berfirman, “Wahai anak
Adam, boleh jadi bila Aku
kabulkan permohonanmu,
engkau akan meminta yang
lainnya lagi”. Ia menjawab ,” Tidak wahai Rabbi.” Allah
SWT memaklumi
keinginannya dan
mendekatkannya kepohon
tersebut sehingga bisa
berteduh dan meminum air dibawahnya.
Tak lama kemudian
nampaklah olehnya pohon
lain yang lebih indah daripada
pohon pertama. Ia pun
meminta lagi dan terjadilah dialog sebagaimana dialog
pertama. Kali ini Allah SWT
juga mengabulkan
permintaannya dan
mendekatkannya dengan
pohon yang lebih indah tadi. Ia pun berteduh dan
meminum air dibawah pohon
yang kedua.
Berikutnya nampak lagi
olehnya pohon lain yang jauh
lebih indah dari dua pohon sebelumnya. Letaknya
didekat pintu jannah. Ia tak
kuasa menahan keinginannya
dan meminta lagi agar
didekatkan dengan pohon
tersebut. Kembali Allah SWT mengabulkan permintaan
orang tadi.
Ketika ia telah didekat pintu
jannah, ia mendengar suara
dari dalam jannah. Suara yang
mendorongnya untuk meminta lagi kepada Allah
SWT agar ia dimasukkan ke
jannah. Padahal sejak
permintaan kali pertama ia
berjanji untuk tidak meminta
lagi. Lalu Allah SWT berfirman, “Wahai anak Adam, apa yang
akan membuatmu puas ?
Apakah kamu rela jika aku
memberimu jannah yang
seluas dunia dan semisalnya
lagi ? ” Orang tadi berkata ,”Ya Rabbi, apakah Engkau
mempermainkanku padahal
Engkaulah Pengatur seluruh
alam ?” Allah SWT pun
tertawa mendengar
perkataan orang tadi lalu berfirman, “Saya tidak sedang
mempermainkanmu tetapi
Aku berkuasa untuk
melakukan apa yang Aku
kehendaki.”
Subhanallah, itu untuk penduduk terakhir,
bagaimana dengan yang
terdahulu ? Mari berlomba
mendapatkannya. Wallahu
a`lam. ( Sumber : H.R Muslim :
187 )

0 komentar:

Post a Comment