Pages

28 July 2012

Kejujuran

Disuatu desa terpencil
dipinggiran kota, tinggalah
seorang anak laki-laki
bersama 6 saudaranya,
kehidupan keluarga ini

terlihat sangatlah sederhana, orang tuanya hanya seorang
buruh tani, kakak dan
adiknya semua masih
bersekolah sementara ibunya
hanya seorang ibu rumah
tangga yang hanya mengurusi keluarga. Untuk membantu
keuangan keluarganya setiap
hari selepas pulang sekolah , ia
pergi kepasar untuk berjualan
asongan. Pada suatu hari saat anak ini
sedang menjajakan
dagangannya, tiba-tiba ia
melihat sebuah bungkusan
kertas koran yang cukup
besar , terjatuh dipinggir jalan, lalu diambilnya bungkusan
tersebut, kemudian
dibukanya bungkusan itu,
namun betapa kaget dan
terkejutnya ia, ternyata isi
bungkusan tersebut berisi uang dalam nominal besar. Tampak diraut wajahnya rasa
iba dan bukan kegembiraan, ia
tampak kebinggungan,
karena ia yakin uang ini pasti
ada yang memilikinya , pada
saat itu juga anak ini langsung berinisiatif untuk mencari
sipemilik bungkusan tersebut,
sambil mencari-cari
sipemiliknya, tiba-tiba
seorang ibu dengan ditemani
seorang satpam datang dengan berlinang air mata
menghampiri anak kecil itu ,
lalu ibu ini berkata “dek,
bungkusan itu milik ibu, isi
bungkusan itu adalah uang”. Uang untuk biaya rumah
sakit,karena anak ibu baru
saja mengalami kecelakan
korban tabrak lari, saat ini
anak ibu dalam keadaan kritis
dan harus cepat dioperasi karena terjadi pendarahan
otak, kalau tidak cepat
ditangani ibu khawatir jiwa
anak ibu tidak akan tertolong. Pagi ini ibu baru saja menjual
semua harta yang ibu miliki
untuk biaya rumah sakit, Ibu
sangat membutuhkan uang ini
untuk menyelamatkan jiwa
anak ibu. Lalu anak kecil tersebut
berkata,” benar bu, aku
sedang mencari pemilik
bungkusan ini, karena aku
yakin pemilik bungkusan ini
sangat membutuhkan. “Ini bu, milik ibu”. setelah itu anak
kecil tersebut langsung berlari
pulang , sesampai dirumah ia
ceritakan semua kejadian
yang baru saja dialami kepada
Ibu nya. Lalu ibunya berkata , “ Benar
anak ku “, kamu tidak boleh
mengambil barang milik
orang lain, walau pun itu
dijalanan , karena barang itu
bukan milik kita. Ibu sangat bangga pada mu nak, walau
pun kita miskin , namun
kamu KAYA dengan
KEBAIKAN dan KEJUJURAN. Untuk apa kita memiliki
kekayaan yang melimpah,
sementara kita harus
mengorbankan nyawa orang
lain . “Kamu sungguh anak
yang baik nak” , ibu sangat bersyukur mempunyai anak
seperti mu. Hari ini ibu percaya, kamu
sudah menyelamatkan satu
jiwa melalui kebaikan dan
kejujuran mu, kamu harus
jaga terus kejujuranmu ,
karena kejujuran dapat menyelamatkan banyak
orang dan kejujuran adalah
mata uang yang berlaku
dimana-mana . “Apa yang
bukan milik kita, pantang
untuk kita ambil”. (“Matamu adalah pelita
tubuhmu, Jika matamu baik,
teranglah seluruh tubuhmu,
tetapi jika matamu jahat,
gelaplah tubuhmu. Karena itu
perhatikanlah supaya terang yang ada padamu jangan
menjadi gelap. Jika seluruh
tubuhmu terang dan tidak ada
bagian yang gelap, maka
seluruhnya akan terang, sama
seperti apabila pelita menerangi engkau dengan
cahayanya.

0 komentar:

Post a Comment