Pages

13 July 2012

Perbuatan baik itu tak kan pernah sia-sia

Pada suatu kesempatan dia
bertemu dengan seseorang
maka langsung saja dia
menyerahkan uang yang

dimilikinya kepada orang
tersebut. Pada keesokan harinya tersiar kabar bahwa
ada seseorang yang telah
memberikan sejumlah uang
kepada seorang penjahat
beringas. Mendengar kbr ini si
dermawan hanya mengatakan” Ya Tuhan aku
telah memberikan uang ke
pada seorang penjahat” Di lain waktu, dia kembali
bertemu dengan seseorang, si
dermawan pada hari itu juga
telah berniat untuk
melakukan kebaikan. Ia
dengan segera memberikan sejumlah uang kepada orng
tersebut. Keesokan harinya
tersiar kabar bahwa ada
seseorang yang telah
memberikan uang kpd
seorang koruptor. Mendapat kabar ini si dermawan hanya
berkata “Ya Tuhan aku telah
memberikan uang kepada
koruptor”. Si dermawan ini tidak
berputus asa, ketika dia
bertemu dengan seseorang
dengan segera dia
menyerahkan sejumlah uang
yang memang telah disiapkannya. Maka esok
harinya pun tersiar kabar
bahwa ada seseorang yang
telah memberikan sejumlah
uang kepada seorang kaya
raya. Mendengar hal ini si dermawan hanya berkata. ”
Ya Tuhan aku telah
memberikan uang kepada
penjahat, koruptor dan
seorang yang kaya raya”. Sekilas kita bisa
menyimpulkan bahwa si
dermawan ini adalah seorang
yang “Ceroboh” Asal saja dia
memberikan uang yang
dimilikinya kepada orang yang tidak dikenalnya,
padahal jika dia lebih teliti
maka niat baik nya itu bisa
lebih berguna tersalurkan
kepada orang yang memang
membutuhkan. Tapi ternyata suatu niat yg
baik pasti akan berakhir
dengan baik, pun begitu pula
dengan “kecerobohan” si
dermawan.
Uang yg diberikannya kepada sang penjahat ternyata
mampu menyadarkannya
bahwa di dunia ini masih ada
orang baik, orang yg peduli
dengan lingkungan
sekitarnya. Penjahat ini bertobat dan menggunakan
uang pemberian sang
dermawan sebagai modal
usaha.
Sementara sang koroptor,
uang cuma-cuma yg diterimanya ternyata
menyentuh hati nuraninya
yang selama ini telah tertutupi
oleh keserakahan, dia
menyadari bahwa hidup ini
bukanlah tentang berapa banyak yang bisa kita
dapatkan. Dia bertekad
mengubah dirinya menjadi
orang yang baik, pejabat
yang jujur dan amanah.
Sementara itu pemberian yg diterima oleh si kaya raya
telah menelanjangi dirinya,
karena selama ini dia adalah
seorang yg kikir, tak pernah
terbesit dalam dirinya untuk
berbagi dengan orang lain, baginya segala sesuatu harus
lah ada timbal baliknya.
Dirinya merasa malu kepada si
dermawan yang dengan
kesederhananya ternyata
masih bisa berbagi dengan orang lain. Sahabat, tak akan ada yang
berakhir dengan sia-sia
terhadap sutau kebaikan.
Karena kebaikan akan
berakhir pula dengan
kebaikan. Hidup ini bukanlah soal berapa banyak yang bisa
kita dapatkan, tapi berapa
banyak yang bisa kita
berikan.

0 komentar:

Post a Comment