Pages

13 July 2012

Kisah: Pria pintar tewas karena malas

Seorang sarjana
pengangguran di Cina
ditemukan tewas di kamar
tidurnya. Penyebabnya
diduga karena terlalu malas

untuk mencari makanan sehingga tewas kelaparan. Seminggu sebelum penemuan
ini, Wang Xiaolin, 42, sempat
bertemu dengan mantan guru
SMA-nya Liu. “Saya melintas di depan
rumahnnya dan memberi ia
sepuntung rokok. Ia sangat
kurus ketika itu,” ujar Liu. Setelah itu tetangganya Wang
merasa ada yang aneh karena
Wang tidak terlihat selama
beberapa waktu. Liu yang
datang untuk memeriksa,
menemukan tubuh Wang yang sudah tak bernyawa
terbaring di atas tempat tidur. Tetangganya menduga pria ini
tewas karena belum makan
apapun selama beberapa hari.
Apakah hal ini karena Wang
tak punya uang untuk
membeli makanan? Ternyata tidak juga. Meskipun sudah menjadi
sarjana sekitar 10 tahun yang
lalu, Wang memang dikenal
super pemalas dan tak mau
bekerja. Karirnya sebagai
guru hanya berlangsung singkat, merasa tak betah, ia
pun kembali ke rumah. Ibu Wang mengatakan bahwa
anaknya ini tak pernah
membantunya bekerja di
Ladang, anak ini juga bersikap
sangat kasar bahkan sempat
mematahkan tangannya ketika mereka berdua sedang
beradu argumentasi. Tak
tahan, sang ibu memilih
minggat ke rumah anak
perempuannya, meninggalkan
Wang hidup sendirian di rumah itu. Wang kemudian hidup seperti
gelandangan, kerjaannya
sehari-hari hanya berputar-
putar di sekitar desa. Jika
lapar ia akan memakan
sayuran, jagung, atau kacang di ladang. Atau jika perutnya
benar-benar kosong, ia akan
memanjat pohot untuk
memakan buah-buahan. “Kakak perempuannya
terkadang membelikan
makanan untuknya atau kami
memberinya uang untuk
membeli mie instan,” ujar
seorang tetangga. Yang mengejutkan, Wang
dulunya dikenal sebagai murid
pintar dan selalu terpilih
sebagai ketua kelas mulai dari
kelas 1 hingga kelas 6. Wang
bahkan mendapat juara ke- tiga dari lomba matematika
tingkat provinsi. Tak diketahui apa yang
membuat Wang menjadi
sangat pemalas. Terlalu
pemalas sampai-sampai
memasang kasur dan selimut
di atas ranjang kayunya pun tak ia lakukan. Pada musim
dingin, Wang lebih memilih
tidur di bawah tumpukan
kardus. Kakak perempuannya
berharap Wang dapat berubah
menjadi seorang pekerja
keras pada kehidupannya di
masa yang akan datang.

0 komentar:

Post a Comment