Pages

28 July 2012

Cerpen: Selalu dan selamanya

Waktu Terasa semakin berlalu… Tinggalkan Cerita tentang kita Akan tiada lagi kini tawamu Tuk Hapuskan semua sepi dihati… Ada cerita tentang Aku dan Dia Dan kita bersama saat dulu kala Ada cerita masa yang indah Saat kita berduka saat kita tertawa ( Peterpan )
Ku masih dan selalu saja meratapi diriku. Entah sampai kapan ku akan terus seperti ini. Pekerjaanku sepulang sekolah adalah melamun dan selalu melamun. Sambil mendengarkan lagu cinta sejatiku Peter Pan. ku sudah hafal lagu itu, sebab hanya satu lagu itulah yang menjadi temanku sehari-hari. Lagu itu menyimpan kenangan atau seakan lagu itu adalah harapan. Sambil terus mendengarkan Peterpan yang diputar beberapa kali, ku memandangi foto lama di HP- ku. Gambar itu adalah seorang Gadis remaja kecil dan Lelaki remaja kecil berseragam biru- putih. Dua anak itu bergaya. Berpegangan tangan dengan wajahnya seperti menarik senyuman. Ku tertawa sendiri teringat dengan semua kisah masa laluku. “ D’, a cakep nggak gini?” ku meminta pendapat Anis. Saat itu, Aku baru saja mencukur rambut. “ Idih, Cakep ko.. daripada botak kaya kemaren!” ujar Anis kecil sambil tertawa. “ Hmm.. masa sih d, kamu juga cakep d” “ He” narsis banget sih kamu a” “ kenapa ? ko Narsis!” “ Ia, ini foto-foto aja” “ Buat kenang-kenangan d’, kita kan mau lulus! Gimana- gimana juga, jelek-jelek juga, ni sekolah kan yang mempertemukan kita d”. . Ku tertawa lagi, tapi ia sadar bahwa semuanya adalah hanya kenangan masa lalu ketika ku bersekolah Menengah Pertama. “ Dimana Hati kamu sekarang, d? Apa ku gak bias nemuinnya lagi?” Ku lelah. ku mematikan Audio
Playern. Dan Peterpen pun berhenti menyanyi. *** Nun jauh disana, entah Anis sedang melakukan apa. Apakah sama juga sedang teringat pada masa laluanya bersamaku. “ A… kamu dimana? D’ takut a’ kenapa-napa…!” a’ kemana teriak anis penuh kekhawatiran ketika ku Pergi Kabur Meninggalkan Rumah . Dan ku memang sedang terombang-ambing diantara hidup dan mati ditengah masalah Hidupku itu. Aku pergi pergi meninggalkan Pulau Jawa. Pesan terakhirku saat itu ku bilang “ d’, kamu baik-baik ya dsini, insya allah nanti kita ktemu lagi, jaga diri baik-baik d’ ”. Anis tak bisa berbuat apa-apa. Ia hanya bisa menangis. “ Aaaaaaaaaaaaaaaaa…!” teriaknya saat disekolah dan mencertakan kepergiaanku kepada teman-teman yang lain. Segera Anis bersama teman- teman yang lain mencoba mencariku. HP ku lobet, ia tak bias Kontek denganku, dan akupun tak bicara jika ku pergi kemana? Tapi ku juga merasa gelisah, hingga akhirnya ku Sempat SMS dia menggunakan HP orang lain. Hingga aku berulang-ulang di- Telponnya, Hingga akhirnya ku Terayu olehnya tuk Pulang. 3 hari Kepergiaanku ternyata membuatku mengetahui berapa besar Sayang Anis untukku. Hari-hari kita memang selalu berdua tak pernah terpisahkan. Berangkat dan pulang sekolah, selalu berdua. Mendapat Peran Teater pun menjadi pasangan Raja dan Ratu. Cinta sudah terpatri dihatiku dengannya meski tak terucap kata cinta itu. Cinta itu tumbuh dengan sendirinya. Padahal, orang tua ia tak setuju dengan ke akraban aku dengannya. Tapi,
biar orang tua tak setuju. Kita berikrar tak akan pernah terpisah untuk selama- lamanya. “ KR-EHB IS TRUE LOVE, AND ALWAYS TOGETHER FOREVER!” begitu janji ku pada Anis. Dan kenyataan kita terpisah. Ternyata Aku tak seperti dulu dan Anispun bukan anis yang ku kenal dulu. Tapi sungguh ku masih sangat mencintainya. *** Tiga tahun tentu bukanlah waktu yang sebentar, itu adalah waktu yang sangat lama untuk membangun sebuah Bangunan Cinta nan amat Kokoh . Selama sekian tahun itu, aku dan Anis bersama. Namun itu tak meluluhkan kerasnya Hati Anis sekarang, ia seakan tak acuh lagi denganku, dan sampai aku memutuskan tuk memcoba Membencinya. “ D’… kenapa kamu sekarang? Tahukah kamu, aku sangat mencintaimu?” ku coba menitipkan kata pada angin yang bersiyur. Mudah- mudahan saja Anis mendengarnya disana. Tiga tahun runtuh seperti ini. Tak ka nada lagi lika-liku Cinta antara ku dengannya,, Jika ada sebuah Penghargaan munkin aku dengannya adalah Pasangan yang sangat banyak mendapatkan penghargaan, Pasangan Putus- Nyambung, Pasangan ter- unik, Ter-Aneh, Ter-, Ter- dech.
Tapi kini hanya Harapan, seketika Hati Anis Membeku sekeras batu nana mat besar yang tak bisah terluluhkan lagi. Hancurlah harapanku untuk bisa slalu dengan cintanya itu. “ Bagaimana jika ternyata Anis mengkhianatiku, lalu ia kini bersanding dengan orang lain” . Hati ku mulai berprasangka yang tidak- tidak, karena ku paling tak terima jika ia dekat dengan orang lain”. “ Ah, tapi buat apa, aku tak terima! Itu Haknya, dia mau punya Pacar baru tah, balikan ma pacar lamanya tah,, aku tak punya hak ngurusin dia lagi” Gertak hatiku, memarahi diriku yang Egois ini. Ah, hatiku berperang, bergejolak pertarungan kata- kata antara Ego dan Hatinya. “ Sekali lagi, aku yakinkan padamu, Mi. Anis bukan Siapa- siapa lagi untukmu. kamu tak punya hak lagi ngurusin dia..” bisik hati Ku. Disini kumelihat atap dinding yang bolong. ku seperti melihat bayangan masa lalunya ketikaku Kabur dan Anis menangis khawatir. Huh! *** Di kamar ini ku Sejenak Terdiam, mencoba Menerima semuanya yang telah terjadi. Yang Sudah, YA SUDAHLAH!! Mungkin ini adalah akhir dari Perjalananku dengannya,, dan langkah awal tuk melangkah kembali mencari Cinta sejatiku. Kucoba hapus Kesedihannku, Menutup Cerita bersamanya dan membuka Cerita baru. Aku sejenak Tenang, hatiku dan Egoku mulai Selaras, beberapa menit itu telah membuatku melupakan Kepedihanku. Saat ku berpaling ke dinding kumelihat Boneka itu, boneka pemberiaan dari Anis. Huh, kembali Hatiku di Ingatkan kembali oleh Cerita lamaku bersama Anis. “Ya allah kapan ini semua akan berakhir, aku sudah tak tahan atas semua ini. Ya aku mencintainya, aku menyayanginya.. tapi ini semua tak bisa dipaksakan lagi” gemuruh Jiwaku bertanya kepada sang Ilahi. Lagi-lagi aku harus berperang dengan Hatiku, entah sampai kapan ini semuanya berakhir… tapi ku tak mau begini, mungkin butuh waktu tuk hapus semuanya. Pesanku untuknya ” Cinta ini memang tak Bisa karena Terpaksa, harus keTulusanlah yang bisa membuat Cinta Abadi, tapi bukan inilah Jalan terbaik yang kau Pilih. Tapi ya sudahlah ini semua telah Menjadi Keputusanmu” dan Permintaanku kepadanya ” Be the first woman I knew, my very dear. and looks beautiful and Sholeha always wherever you stepped your steps.

0 komentar:

Post a Comment