Pages

17 July 2012

Luka yang paling menyakitkan

Luka yang paling
menyakitkan dalam hidup
bukanlah kematian, namun
menjadi orang yang
diabaikan.
Kehilangan orang yang sangat
kita cintai, yang berubah
menjadi seseorang yang tidak
peduli denganmu sama sekali. Ketika orang yang sangat kau
sayangi mengadakan pesta ….
dan tidak mengundangmu
sama sekali. Ketika orang yang paling kau
sayangi di dunia ….. dengan
sengaja tidak mengundangmu
menghadiri perayaannya,
sehingga membuat orang
berfiki kamu tidak peduli. Luka yang paling
menyakitkan dalam hidup
bukanlah kematian, namun
menjadi orang yang
dilupakan. Menjadi orang yang dilupakan
setalah kita memberikan yang
terbaik. Menjadi orang yang
tidak mempunyai kawan,
walau hanya sekedar untuk
saling menyapa. Ketika kau melihat orang
yang ada dilubuk hatimu
yang paling dalam
menertawaimu didepan
wajahmu. Ketika kau membutuhkan
seseorang untuk memompa
semangatmu, tapi kau
menyadari bahwa hanya
seseorang yang masih peduli
denganmu yaitu …….. kamu sendiri. Hidup memang penuh
penderitaan, tapi akankah ini
membaik??? akankah semua
orang saling peduli, dan
menyediakan waktu untuk
mereka yang membutuhkan ? Setiap orang punya peranan
untuk dimainkan di panggung
yang besar yang kita sebut
kehidupan. Setiap orang punya
kewajiban terhadap
lingkungan sekitarnya untuk
mengatakan bahwa kita
menyayangi mereka. Kau tidak akan mendapat
hukuman jika kau tidak
mempedulikan kawan
kawanmu.
Kau hanya akan diabaikan
…….dilupakan…..seperti yang telah kau perbuat terhadap
mereka !! Puisi ini ditulis oleh seorang
pria yang telah membunuh
dirinya, mungkin jika orang-
orang sekitarnya mau
menunjukkan sedikit rasa
sayang / cinta / kasih dan memberikan lebih banyak
perhatian kepadanya,
kematiannya tidak akan
pernah terjadi. Ingatlah, begitu kita
memasuki kehidupan
(seseorang), kita tidak dapat
menilai kesedihan, kesepian
atau keputus-asaan orang
hanya dari ekspresi muka/ phisik. Kau perlu
mengenalnya lebih dalam lagi,
menghargai mereka, dan
tunjukkan kepada mereka
kau peduli.

0 komentar:

Post a Comment