Pages

17 July 2012

Tuhan,bolehkan aku curhat

Di sini, dalam sunyi aku
seperti tak berdaya,
menorehkan kata demi kata
terasa begitu sulit,
kebekuan
seperti membelenggu, aku
tak tahu ada apa semua ini?, berangkali jawabannya
memang benar tidak jauh-
jauh dari lubuk hati yang
paling dalam. Atau kalau mau
menyalahkan, masa lalu yang
kulakoni itu adalah jalan yang “Salah”, tak ada hitungan
matematis yang dirumuskan,
hanya berjalan dan terus
berjalan. Tuhan, boleh khan aku
curhat?, kalau curhatku ini
keterlaluan, hukumlah aku,
tapi tentu saja Engkau maha
tahu bahwa hamba tak
mampu menerima siksamu, kalau Abu Nawas pernah
berkata “Ya Allah, aku tak
layak masuk surgaMu tapi
juga tak sanggup berada di
Neraka”, demikian pula
dengan diriku. Meski aku sujud berkali-kali
mengharapkan ampunanMu,
jika Engkau tak mengizinkan
maka itu tak mungkin terjadi,
semua ada dalam
genggamanMu, ya Allah, Tuhan yang menguasai alam
ini, aku hanya bisa bermohon
padaMu.
Perjalanan ini memang berliku
adanya, bahkan berkelok-
kelok yang tajam menikung, kegagalan demi kegagalan
tetap saja menjadi pelengkap
dari hidup ini. Semua itu tak
lepas dari kehendakMu, maka
demikian juga keberhasilan
yang kudambakan adalah hak Engkau ya Tuhan. Jalanan ini
penuh terjal, duri, dan tak
begitu mulus, dan berangkali
itulah gambaran dari jalan-
jalan di negeri ini banyak
yang tidak beres, penuh lubang, tak beraturan dan
juga sangat berbahaya. Semua
bisa dilalui tentu saja
kekuatan yang berasal
dariMu. Dan sekarang, umur
yang terus saja bergulir namun masih samar-samar
serta tak jelas kemana arah
berlabuh, bahkan banyak
orang-orang yang mengenal
aku melihatnya begitu miris,
kalaupun ada yang memberikan motivasi
cukuplah sebagai hiburan
untuk tetap bertahan, aku
tetap berterimakasih,
mungkin pesanMu ya Tuhan
Engkau sematkan pada orang- orang itu walau terkadang
bagiku masih bingung. Jika
ada yang berharap aku bisa
kerja di tempat wah, namun
tak melihat aku bagaimana
dan siapa bagaimanakah bisa aku menyikapinya?. Aku
seperti mengalami kebuntuan.
Ingin rasanya bernyanyi
berteriak dengan lantang agar
melegakan batin ini, tapi suara
begitu sumbang memekakan telinga yang mendengarkan,
bahkan aku ingin berteriak
sekeras-kerasnya tapi aku
khawatir nanti mengundang
pihak keamanan atau petugas
rumah sakit jiwa. Oh…Tuhan, hidup ini memang berat,
seperti yang pernah
dikatakan oleh perempuan
itu.

0 komentar:

Post a Comment