Pages

12 August 2012

Sebuah kisah cinta sejati

Seorang pria dan kekasihnya
menikah dan acaranya
pernikahannya sungguh
megah. Semua kawan-kawan
dan keluarga mereka hadir

menyaksikan dan menikmati hari yang berbahagia tersebut. Suatu acara yang luar biasa
mengesankan. Mempelai
wanita begitu anggun dalam
gaun putihnya dan pengantin
pria dalam tuxedo hitam yang
gagah. Setiap pasang mata yang memandang setuju
mengatakan bahwa mereka
sungguh-sungguh saling
mencintai. Beberapa bulan kemudian,
sang istri berkata kepada
suaminya, “Sayang, aku baru
membaca sebuah artikel di
majalah tentang bagaimana
memperkuat tali pernikahan” katanya sambil menyodorkan
majalah tersebut. “Masing-masing kita akan
mencatat hal-hal yang kurang
kita sukai dari pasangan kita.
Kemudian, kita akan
membahas bagaimana
merubah hal-hal tersebut dan membuat hidup pernikahan
kita bersama lebih bahagia…..” Suaminya setuju dan mereka
mulai memikirkan hal-hal dari
pasangannya yang tidak
mereka sukai dan berjanji
tidak akan tersinggung ketika
pasangannya mencatat hal-hal yang kurang baik sebab hal
tersebut untuk kebaikkan
mereka bersama. Malam itu mereka sepakat
untuk berpisah kamar dan
mencatat apa yang terlintas
dalam benak mereka masing-
masing. Besok pagi ketika
sarapan, mereka siap mendiskusikannya. “Aku akan mulai duluan ya”,
kata sang istri. Ia lalu
mengeluarkan daftarnya.
Banyak sekali yang ditulisnya,
sekitar 3 halaman. Ketika ia mulai membacakan
satu persatu hal yang tidak
dia sukai dari suaminya, ia
memperhatikan bahwa air
mata suaminya mulai
mengalir. “Maaf, apakah aku harus
berhenti ?” tanyanya. “Oh tidak, lanjutkan…” jawab
suaminya. Lalu sang istri melanjutkan
membacakan semua yang
terdaftar, lalu kembali melipat
kertasnya dengan manis di
atas meja dan berkata dengan
bahagia. “Sekarang gantian ya, engkau
yang membacakan daftarmu”. Dengan suara perlahan
suaminya berkata “Aku tidak
mencatat sesuatupun di
kertasku. Aku berpikir
bahwa engkau sudah
sempurna, dan aku tidak ingin merubahmu. Engkau adalah dirimu sendiri.
Engkau cantik dan baik
bagiku. Tidak satupun dari
pribadimu yang kudapatkan
kurang…. “ Sang istri tersentak dan
tersentuh oleh pernyataan
dan ungkapan cinta serta isi
hati suaminya. Bahwa
suaminya menerimanya apa
adanya… Ia menunduk dan menangis….. Dalam hidup ini, banyak kali
kita merasa dikecewakan,
depressi, dan sakit hati.
Sesungguhnya takperlu
menghabiskan waktu
memikirkan hal-hal tersebut. Hidup ini penuh dengan
keindahan, kesukacitaan dan
pengharapan. Mengapa harus
menghabiskan waktu
memikirkan sisi yang
buruk,mengecewakan dan menyakitkan jika kita bisa
menemukan banyak hal-hal
yang indah di sekeliling kita ? Saya percaya kita akan
menjadi orang yang
berbahagia jika kita mampu
melihat dan bersyukur untuk
hal-hal yang baik dan
mencoba melupakan yang buruk. *** Diterjemahkan dari tulisan :
Trevor Klein. “Sukses tidak harus berarti
banyak UANG. Menjadi orang
BAIK juga itu termasuk
SUKSES”

0 komentar:

Post a Comment