Pages

1 August 2012

Petani dan tukang roti

Seorang tukang roti di sebuah
desa kecil membeli satu
kilogram mentega dari
seorang petani. Ia curiga
bahwa mentega yang

dibelinya tidak benar-benar seberat satu kilogram.
Beberapa kali ia menimbang
mentega itu, dan benar, berat
mentega itu tidak penuh satu
kilogram. Yakinlah ia, bahwa
petani itu telah melakukan kecurangan. Ia melaporkan
pada hakim, dan petani itu
dimajukan ke sidang
pengadilan. Pada saat sidang, hakim
berkata pada petani, “Tentu
kau mempunyai timbangan?”
“Tidak, tuan hakim,” jawab
petani.
“Lalu, bagaimana kau bisa menimbang mentega yang
kau jual itu?” tanya hakim.
Petani itu menjawab, “Ah, itu
mudah sekali dijelaskan, tuan
hakim. Untuk menimbang
mentega seberat satu kilogram itu, sebagai
penyeimbang, aku gunakan
saja roti seberat satu kilogram
yang aku beli dari tukang roti
itu.” **Cukup banyak contoh,
kekesalan kita pada orang lain
berasal dari sikap kita sendiri
pada orang lain.

0 komentar:

Post a Comment