Pages

11 September 2012

Siksaan dan Himpitan Kubur

Jalan terjal yang pertama di alam kubur adalah kesepian di alam kubur.
Adapun jalan terjal yang kedua adalah siksaan dan himpitan kubur yang
harus direnungkan manusia sebelum dijemput oleh kematian.


Imam Ali bin Abi Thalib (sa) berkata:
"Wahai hamba-hamba Allah, setelah kematian alam kubur lebih menderita
daripada kematian itu sendiri bagi orang yang tidak diampuni dosa-
dosanya. Karena itu, kakutlah kamu pada kesempitan kubur, penderitaan,
kegelapan, dan keterasingannya. Sesungguhnya kuburan itu berkata
setiap hari: Aku adalah rumah keterasingan, aku rumah kesepian, aku
rumah cacing-cacing. Kuburan adalah bagian dari taman-taman surga dan
sekaligus bagian dari jurang-jurang neraka. Sesungguhnya kehidupan
yang sempit yang diperingatkan oleh Allah kepada musuh-musuh-Nya
adalah siksaan kubur. Allah mengirimkan kepada orang yang kafir di
kuburnya sembilan puluh sembilan ular yang besar untuk mencabik-cabik
dagingnya dan memecah-mecah tulangnya. Allah mengirimnya berulang kali
sampai hari kiamat. Dan sekiranya ular itu didatangkan ke bumi,
niscaya tak akan ada tumbuh-tumbuhan dan tak akan terjaga tanaman di
dalamnya.
Wahai Hamba-hamba Allah, sungguh dirimu lemah, jasadmu lembut dan
rapuh sangat mudah dihancurkan." (Biharul Anwar 6: 218, hadis ke 13)

Imam Ja'far Ash-Shadiq (sa) ketika qiyamul layl mengeraskan suaranya
dalam doanya sehingga terdengar oleh penghuni rumahnya:
Ya Allah, bantulah aku dalam menghadapi hal-hal yang menakutkan di
alam kubur, luaskan bagiku sempitnya tempat berbaring, karuniakan
padaku kebaikan sebelum kematian, dan berikan padaku kebaikan sesudah
kematian. (Al-Faqih 1: 480, hadis ke 1389)

Berikut ini juga doa beliau:
Ya Allah, berkahi aku dalam kematian. Ya Allah, bantulah aku saat
sakratul maut. Ya Allah, tolonglah aku dalam menghadapi siksaan kubur.
Ya Allah, tolonglah aku dalam menghadapi himpitan kubur. Ya Allah,
bantulah aku dalam kesepian kubur. Ya Allah, karuniakan padaku
bidadari. (Iqbal al-A`mal: 178)

Ya Allah, bantulah aku saat kematian. Ya Allah, tolonglah aku saat
sakratul maut. Ya Allah, tolonglah aku dari kesepian kubur. Ya Allah,
tolonglah aku dari kegelapan kubur. Ya Allah, tolonglah aku dari
segala yang menakutkan pada hari kiamat. Ya Allah, berkahi aku selama
hari kiamat. Ya Allah, karuniakan padaku pasangan bidadari.
(Biharul Anwar 98: 135)

Akibat dari dosa apakah siksa kubur itu terjadi?
Siksa kubur itu terjadi dikarenakan antara lain: tidak hati-hati dan
menganggap enteng urusan buang air kecil, suka mengadu domba,
menggunjing, dan menjauhi keluarganya. (Al-Bihar 6: 222, hadis ke 21)

Dalam suatu riwayat disebutkan bersumber dari Sa`d bin Mu`ad bahwa di
antara sebab-sebab terjadinya himpitan kubur adalah akhlak yang buruk
terhadap keluarganya, dan sikap kasar terhadapnya. (Amali Al-Majlisi:
61)

Imam Ja'far Ash-Shadiq (sa) berkata: "Tidaklah beriman seorang kecuali
bersikap ramah terhadap keluarganya." (Al-Biharul Anwar 6: 221)

Abu Bashir mendengar bahwa Imam Ja'far Ash-Shadiq (sa) berkata:
"Sesungguhnya ketika Ruqayyah binti Rasulillah saw meninggal
Rasulullah saw berdiri di kuburannya, mengangkat tangannya ke langit,
dan air matanya mengalir. Lalu sahabat-sahabatnya bertanya: Ya
Rasulallah, kami melihatmu mengangkat tangan ke langit dan air matamu
bercucuran? Rasulullah saw bersabda: "Aku memohon kepada Tuhanku agar
Dia memberikan kepadaku siksa kubur yang akan menimpa
Ruqayyah." (Biharul Anwar 6: 217)

"Himpitan kubur bagi seorang mukmin merupakan kifarat karena ia menyia-
nyiakan nikmat Allah." (Tsawab al-A`mal: 234)

Imam Ja'far Ash-Shadiq (sa) pernah berkata:
"Ada salah seorang tokoh terkemuka setelah meninggal ia duduk di dalam
kuburnya, kemudian malaikat berkata kepadanya: kami akan cambuk kamu
seratus kali sebagai bagian dari siksa kubur. Tokoh itu berkata: aku
tidak sanggup manahan siksaan ini. Lalu para malaikat mencambuknya
satu kali, dan mereka berkata: azab kubur bukan hanya ini. Tokoh itu
berkata: mengapa kalian cambuk aku? Mereka menjawab: Kami cambuk kamu
karena pada suatu hari kamu melakukan shalat tanpa wudhu'. Imam
berkata: para malaikat terus mencambuknya sebagai azab dari Allah azza
wa jalla, dan beliau melihat kuburnya penuh dengan nyala api." (Tsawab
al-A`mal: 267)

Imam Ja'far Ash-Shadiq (sa) juga berkata:
"Jika seorang mukmin dimintai oleh saudaranya suatu hajat dan ia
mampu untuk memenuhinya tetapi ia tidak memenuhi, Allah akan
mengirimkan ular ke kuburnya untuk menggigit jari-jemarinya." (Biharul
Anwar 74: 319, hadis ke 83)

0 komentar:

Post a Comment