Pages

30 April 2013

Tukang lentera


Alkisah seorang tukang
lentera di sebuah desa kecil,
setiap petang lelaki tua ini
berkeliling membawa sebuah
tongkat obor penyulut
lentera

dan memanggul sebuah tangga kecil. Ia
berjalan keliling desa menuju
ke tiang lentera dan
menyandarkan tangganya
pada tiang lentera, naik dan
menyulut sumbu dalam kotak kaca lentera itu hingga
menyala lalu turun, kemudian
ia panggul tangganya lagi dan
berjalan menuju tiang lentera
berikutnya. Begitu seterusnya dari satu
tiang ke tiang berikutnya,
makin jauh lelaki tua itu
berjalan dan makin jauh dari
pandangan kita hingga
akhirnya menghilang ditelan kegelapan malam. Namun
demikian, bagi siapapun yang
melihatnya akan selalu tahu
kemana arah perginya pak
tua itu dari lentera-lentera
yang dinyalakannya. Penghargaan tertinggi adalah
menjalani kehidupan
sedemikian rupa sehingga
pantas mendapatkan ucapan:
"Saya selalu tahu kemana arah
perginya dari jejak-jejak yang ditinggalkannya. " RENUNGAN:
Seperti halnya perjalanan si
lelaki tua dari satu lentera ke
lentera berikutnya,
kemanapun kita pergi akan
meninggalkan jejak. Banyak orang masuk ke
dalam kehidupan kita, satu
demi satu datang dan pergi
silih berganti. Ada yang
tinggal untuk sementara
waktu dan meninggalkan jejak-jejak di dalam hati kita
dan tak sedikit yang
membuat diri kita berubah. Tujuan yang jelas dan
besarnya rasa tanggung
jawab kita adalah jejak-jejak
yang ingin diikuti oleh putera
puteri kita dan dalam
prosesnya akan membuat orang tua kita bangga akan
jejak yang pernah mereka
tinggalkan bagi kita.
Tinggalkanlah jejak yang
bermakna, maka bukan saja
kehidupan anda yang akan menjadi lebih baik tapi juga
kehidupan mereka yang
mengikutinya.

0 komentar:

Post a Comment