Pages

25 December 2013

Surga Di Pusara Ibu …

Surga dibawah telapak kaki Ibu” itu yang biasa saya dengar sejak saya kecil, dan ketika hanya pusara Ibu yang saya miliki maka disinilah saya bersimpuh, diujung pusara dan berharap ada surga disini… dulu ketika kecil, ketika saya belum dapat mengerti arti rindu maka
saya selalu iri melihat seorang anak yang bergandengan tangan dengan Ibu menuju gerbang sekolah kemudia mencium kening Ibu dan berlari menuju gerbang sekolah, kemudian ketika remaja saya iri dengan sahabat perempuan saya yang sibuk menceritakan bagaimana mereka berbagi dengan Ibu soal cowok cowok yang menggerubunginya, atau berbagi dengan Ibu ketika harus menjalani ritual patah hati :) bahkan sahabat saya yang memiliki anak membesarkan anaknya bersama perempuan yang mereka panggil Ibu :)
Kemudian saya mengerti kemana saya harus mencari Ibu ketika kerinduan begitu membuncah, kedamaian adalah barang mewah yang saya inginkan, selimut tak lagi mampu menghangatkan saya dan ketika saya ingin sekali merasakan belaian tangan lembut dikepala saya maka disinilah saya menemukan semua itu, iya dipusara ini, pusara yang teduh dibawah pohon kamboja yang lebat dengan bunga merahnya… Ibu, saya datang dengan seikat anggrek unggu, dengan segenggam bunga melati serpihan mawar dan sebotol mawar untuk Ibu, berharap Ibu bisa melihat saya yang kini sudah dewasa dan berharap Ibu bisa merasakan kerinduan yang membuncah bak tsunami dilubuk hati saya yang paling dalam.  
Ketika saya ingin bersandar di pundak Ibu dan menceritakan pangeran berkuda maka saya akan bersandar diujung nisan bertuliskan nama Ibu, ketika saya ingin meletakan kepala saya yang lelah oleh hidup yang kerap berat maka saya akan letakan kepala saya di tengah pusara Ibu, diatas rumput indah yang selalu saya rapikan agar tak tumbuh ilalang, ketika saya membutuhkan senyum manis Ibu untuk meluluh lantakan sesak didada saya maka saya akan membelai ujung pusara ini …
Di pusara inilah saya mencari syurga Ibu, membelai dengan jari jemari saya dari ujung pusara hingga nisan ini, mencium ujung nisan dan memeluk tengah pusara … disini ada Ibu, disini ada kehangatan itu dan disini saya tak mampu membendung sungai yang mengalir diujung mata saya, mengaliri pipi dan jatuh diatas pusara Ibu.
Titip salam untuk Ibu ya ALLAH
Ya ALLAH titip dekapan hangat untuk Ibu, titip genggaman erat ditangan Ibu, titip kecup dikening Ibu, titip belaian sayang di pipi Ibu,dan  titip rindu untuk Ibu ya ALLAH, dan saya titipkan doa untuk Ibu agar Ibu selalu dalam perlindunganMu, agar Ibu tidak merasakan gelap di balik lipatan tanah, agar Ibu mendapat rumah di syurga milikMU, ya ALLAH ampuni dosa dosa Ibu sepanjang usianya, ampuni kesalahan Ibu karena tidak bisa membesarkan saya dengan tangannya sendiri, maafkan Ibu yang tak mampu menyusui saya, dan maafkan Ibu jika ada khilaf semasa hidupnya …
Al fathihah …. 

0 komentar:

Post a Comment