Pages

25 December 2013

Aku tak ingin kesepian


 Tak ada hal lain yang pantas kutanyakan selain kabarmu. Aku ingin mendengar kabar baik tentangmu. Aku ingin cerita penuh tawa dibalik bibirmu. Kau tahu?. Aku sangat merindukanmu! Aku rindu saat-saat kamu menjambak kasar rambutku. Aku rindu saat kamu setengah berteriak memanggil namaku.
Aku rindu melihatmu kesakitan karena penyakitmu. Bukan berarti aku jahat,sayang. Saat kau sakit,saat kau kehilangan kesadaran,itulah saat-saat aku bisa menjadi pahlawan. Itulah saat-saat aku merasa kehadiranku sangat kau butuhkan. Sekarang,penyakitku tak lagi separah dulu. Aku bukan lagi pria manja yang butuh supir dan pengawal pribadi. Aku bukan lagi pria kecil yang harus bersembunyi-sembunyi untuk merasakan kehidupan menjadi rakyat biasa. Aku bukan lagi Laki-laki bodoh yang harus menyerah pada penyakitku. Sayang,,, kau harus tahu bahwa aku bisa lebih kuat dari kamu. Kau harus mengerti bahwa fisikku tak selemah kamu. Kau tentu sangat ingin belajar banyak denganku kan? Ahh,aku tahu sayangg. Kau pasti juga sangat merindukanku!
Wajahmu yang tolol itu benar-benar tak bisa kulupakan. Saat bus angkutan umum kota Denpasar berjalan perlahan,saat hanya aku dan kamu yang menjadi penumpangnya. Aku yang duduk diseberang mencuri-curi pandang ke arah halte yang sudah tertinggal dibelakang,mencari-cari sosok yang mengejarku dan kelelahan mencariku. Aku kelelahan dan menarik nafas berkali-kali dan entah mengapa kamu juga melakukan hal yang sama. Tapi,ada yang aneh denganmu,kamu memegang dadamu dan membuka tutup mulutmu berkali-kali,sepertinya kamu tidak kelelahan! Dalam presepsiku,kamu sulit untuk bernafas. Dengan gerak refleks,aku mengeluarkan inhaler milikku dan menyemprotkannya kedalam mulutmu. Aku tak sadar dengan apa yang kulakukan, dengan tindakan sok tahu aku lancang saja memasukkan inhaler kedalam mulutmu. Atas asas setengah sadar,kamu menyandarkan kepala kebahuku. Jantungku seperti ingin melompat keluar karena tindakanmu yang mengagetkan. Tiba-tiba saja kamu berbisik "terimakasih,untungnya kamu bawa inhaler. Kalau tidak,pasti esok hari akan ada berita tentang seorang wanita yang meninggal tanpa sebab dibus kota, harian Denpasar pasti akan memasang fotoku dihalaman depan. HEHEHHE. Siapa namamu?" Ahh,, sungguh,,perkenalan kita benar-benar jauh dari kata normal. Berawal dari inhaler,berlanjut menuju pertemuan-pertemuan absurd yang kita rencanakan sembunyi-sembunyi. Apakah kau ingat usahaku dan usahamu hanya untuk saling bertemu dan memandang? Apakah kau masih akan tertawa ketika kuceritakan tentang beberapa orang yang sempoyongan mencariku ?? Tawa kita pecah,memang saat denganmu aku menemukan diriku yang sempat hilang. Saat aku bisa menatapmu, itulah bahagia menurut persepsiku. Kita memang tak pernah tahu jika tuhan punya rencana selucu ini. Kita juga tak mampu menerka-nerka maksud tuhan mempertemukan kita. Aku dan kamu hanya menjalani yang ada. Kita hanya bisa bersembunyi dari balik dunia yang mengekangmu dan mengekangku dengan begitu jahatnya. Aku terkekang karena penyakitku,dan kamu terkekang karena penyakitmu.
Sayang,,, kau tahu rasanya saat aku menulis ini? Aku hanya merasakan perasaan aneh yang menjalar nakal ditubuhku, perasaan yang menemani sepi dan malam-malamku, perasaan yang setia saat tak ada kamu disampingku. Perasaan itu sering kita sebut Rindu. Kalau boleh jujur dan kalau kamu tidak marah,aku ingin mengatakan satu hal padamu: aku sangat merindukanmu dan aku sangat ingin masa-masa itu kembali lagi. Aku rindu saat kita mengelilingi kota Denpasar dengan kaki kita sendiri. Aku rindu mengitari kota Denpasar diiringi dengan teriknya matahari. Sayang,,, bukankah kamu juga merindukan masa-masa itu? Saat kita tak dikekang,saat-saat kita tak memerlukan mobil mewah dan saat kita bisa bahagia dengan meninggalkan kemewahan yang kita punya. Bukankah bersamamu lebih menarik dari pada berdiam diri dimobil ber-AC?
Setelah membaca ini,rindukah kamu pada masa-masa itu? Rindukah kamu dengan aku yang selalu menyediakan waktu untuk bertemu denganmu? Sayang,,,,, kenapa kamu tak pernah menceritakan betapa kronisnya penyakitmu? Rasanya sangat menyedihkan kalau kita terus membicarakan tentang mimpi-mimpi kita sementara kita tak membicarakan realita yang ada. Rasanya terlalu jahat kalau aku membuka diri terhadapmu sedangkan kamu menyembunyikan diri dariku. Rasanya terlalu tidak adil jika tuhan memanggilmu lebih dulu dari pada aku. Mataku memang bengkak,,dan tahu siapa orang yang sangat pantas disalahkan atas bengkaknya mataku? Tentu saja kamu! Kenapa kamu tidak pamit??!! Kenapa pergi tidak bilang-bilang??!!! Kau bahkan tak memberitahu waktu kepulanganmu. Entahlah,,,, aku tak mengerti kenapa kamu harus pergi. Aku juga semakin tak mengerti apa maunya tuhan. Aku semakin tak mengerti jalan fikirannya. Satu hal yang kutahu,aku dan kamu adalah miliknya. Dia yang mempunyai kehendak untuk memanggil kita pulang dan kembali.
Aku masih mempercayai janjimu,bahwa kamu tak akan meninggalkanku,bahwa setiap kita berpisah kita akan bertemu lagi. Sayang,,,, aku menunggumu atau kamu saja yang menungguku?
Tolong titip salam pada tuhan,katakan padanya untuk selalu setia mendengar doaku. Doaku setiap hari masih sama. Entah kapan,entah digariskan kapan. Aku pasti akan menemani kamu. Dan kamu tidak akan lagi kesepian.

0 komentar:

Post a Comment