Tadi pagi saya berbincang dengan seorang
sahabat saya yang tiba tiba muncul di pintu rumah saya dengan
wajah yang kusut, lebih kusut dari wajah pemulung yang tidak mandi tiga
hari, dari tampilannya yang seperti hidup tak mau mati takut ini saya
bisa menyimpulkan bahwa sahabat saya ini sedang mengalami kiamat kubro
mengalami luka, mengalami pendarahan hati, mengalami perih karena
lukanya terkena cuka, duh koq mau sih dibeginiin oleh perasaan sendiri
Saya jadi ingat pengalaman hidup saya
beberapa waktu yang lalu, ketika fitnah mendera dan saya tidak mampu
melawan kekuatan besar dibaliknya, yang saya tahu semua sahabat
meninggalkan saya, yang saya tahu, kemudian bak tsunami berita itu terus
membunuh karakter saya tanpa mampu saya lawan, ALLAH meng-NOL-kan saya,
dan satu hal yang saya punya waktu itu adalah DO’A. iya doa yang saya
panjatkan dimalam malam hening, doa yang saya mohonkan ditengah
keramaian, doa yang terus saya panjatkan dan saya tidak berhenti hingga
ALLAH mengabulkannya, saya yakin setiap doa pasti akan terqobul, hanya
masalah waktu
Dan masih terngiang ucapan guru mengaji saya kala itu “Saat kezaliman merajalela dan mata keadilan telah buta, satu-satunya kekuatan yang dimiliki oleh orang-orang lemah dan terzalimi adalah doa. Di tangan mereka, doa lebih tajam dari pedang dan lebih hebat dari pasukan bersenjata”Dan hati-hatilah terhadap doa orang terzalimi! Karena jika sudah keluar dari mulut, ia akan berjalan menuju langit. Segera melampaui cakrawala, menembus angkasa, dan diijabahi Sang Mahakuasa. Subhanallah … maha suci ALLAH yang telah menjadi penolong mereka yang tersakiti, terlukai.
“Sesungguhnya ALLAH tidak berbuat dzalim kepada manusia sedikitpun”
[QS Yunus;44] membaca ayat ini, terasa tonjokan yang dahsyat, koq saya
yang hanya manusia bisa bisanya menyakiti hati manusia lain, koq sampai
hati melukai sahabat saya, koq sanggup menyakiti hati orang tua saya,
nauzubillahimindzalik, mari lah berpikir untuk STOP menyakiti hati
manusia lain apapun bentuknya, cacian, makian, cibiran, hinaan, membuka
aib manusia lain, tidaklah pantas saya lakukan, bagaimana jika hingga
akhir napas saya tak ada maaf saya dapat dari orang orang yang pernah
terluka oleh ucapan saya, tersakiti oleh perbuatan saya, habislah amalan
saya untuk membayarnya, sia sialah ibadah saya karena pada akhirnya
neraka pula tempat saya
Jadi berhati-hatilah terhadap doa orang yang kita aniaya, diantara dirinya dengan ALLAH tidak ada hijab. Sumpahnya, caciannya dan kata-katanya adalah doa yang didengar ALLAH “Demi kemuliaan-Ku, Aku akan tolong orang yang teraniaya itu dalam waktu dekat.” [hadis Qudsi]Bayangkan jika caciannya saja didengar apalagi doanya … hati hati terhadap doa yang terluka, dan yang terpenting adalah saya harus mampu menjaga diri saya agar tak melukai hati orang lain, karena yang bisa saya jaga adalah diri saya saja, karena ketika sudah melukai doa mereka tak akan mampu saya jaga, apa yang terucap bersama lukanya itulah yang di ijabah oleh ALLAH
Jadi jangan menunggu luka, tapi jaga agar tak melukai… :)
1 komentar:
Perkenalkan, saya dari tim kumpulbagi. Saya ingin tau, apakah kiranya anda berencana untuk mengoleksi files menggunakan hosting yang baru?
Jika ya, silahkan kunjungi website ini www.kbagi.com untuk info selengkapnya.
Di sana anda bisa dengan bebas share dan mendowload foto-foto keluarga dan trip, music, video, filem dll dalam jumlah dan waktu yang tidak terbatas, setelah registrasi terlebih dahulu. Gratis :)
Post a Comment