Pages

29 August 2013

Gagal paham

Ketika galau menyerang, perih hati menerpa, melow menerjang, pilu menghampiri apa yang kita lakukan, mendengarkan lagu Ariel “separuh aku, dirimu” atau lagu Rumors “Butiran cinta” atau membaca AlQuran, menangis diatas sajadah karena begitu dalamnya hati tergetar mendengar nama ALLAH disebut?

Ah, sumpah kalimat diatas sungguh menohok jantung saya sebelah kiri, sesak rasanya karena saya yang berulang kali mengatakan mencintai ALLAH tapi bukan ALLAH yang saya cari ketika luka merayap didinding hati, saya biarkan dunia menjadi tempat saya menumpahkan akhirat, ALLAH maha tahu lintasan hati saya yang tersembunyi, telah saya dustai DIA, dengan mengatakan cinta cinta tapi yang saya lakukan sebaliknya, Astaghfirullah saya telah gagal paham tentang cinta :(
Ah, ternyata bukan hanya saat galau saya mendustai ALLAH, tapi dibanyak hal, mulut saya berkata saya mencintai ALLAH tapi prilaku saya tidak, jari jemari saya lebih banyak saya gunakan untuk mengetik di fesbuk, mengisi twitter, dibanding saya gunakan untuk ber-Dzikir, menggagungkan ALLAH yang telah memberi napas, rejeki, makanan, bahkan kepala saya yang berisi akal dan otak pemberian ALLAH, telah lebih banyak saya tundukan untuk melihat BBM yang masuk dibanding saya tundukan diatas sajadah berharap ampunan, Astaghfirulalah saya telah gagal paham tentang merindukanMU :(
Ah, saya menangis mendenger lagu Naff  ”engkau masih kekasihku” seakan sayalah orang yang paling menderita didunia ini, seakan tangisan ini menunjukan betapa saya setia pada kecoa yang telah meninggalkan saya, dan saya tak pernah menangis mengingat dosa dosa saya yang belum tentu terampuni, bahkan maksiat saya kenang selalu, saya tangisi kepergiaannya tak sadar dosa dosa baru tercatat oleh malaikat dan dengan sombongnya saya mengaku mencintai ALLAH, Astaghfirullah saya telah gagal paham :(
Ah, saya lalaikan waktu shalat diawal waktu padahal saya tahu ALLAH memanggil saya untuk menyelamatkan saya dunia akhirat, Dhuhur diawal Ashar, Ashar diawal Magrib, Magrib ditengah perjalanan pulang, Isya ketiduran, Subuh kesiangan, padahal panggilanMu untuk mengabulkan sebagian dari doa doa saya, Astaghfirullah saya gagal paham tentang indahnya bersamaMU
Saya nomor sekiankan panggilanNYA dengan alasan masih meeting, masih ada kerjaan, mau makan siang dulu, padahal saya tahu yang memberi rejeki saya bukan bos saya tapi ALLAH, karena ALLAH lah saya makan, berpakaian layak, bermobil dan tak tinggal di kolong langit tanpa atap, saya abaikan panggilanNYA sedang saya berharap menjadi kekasihNYA, dusta … dusta … dusta cinta saya padaNYA, Astaghfirullah saya telah gagal paham tentang mencintaiMU :(
Ah, kasur empuk masih lebih saya pilih dibanding dingin air wudhu di sepertiga malam, alarm saya nyalakan untuk menonton liga champion dibanding menggelar sajadah untuk Tahajud, saya khayalkan kehadiran si kecoa dalam mimpi saya dibanding berdoa agar dapat bermimpi bertemu Rasul, saya habiskan waktu untuk download lagu lagu Ungu yang menguras airmata hina dibanding murotal, Astaghfirullah saya gagal paham tentang cintaMU :(
Ya Rabb, andai esok masih ENGKAU titipkan napas, beri kami kekuatan untuk terus memperbaiki hati, beri kami kekuatan untuk mengejar akhirat selagi masih bisa menapak bumi, beri kami kesempatan untuk menepati janji bahwa hidup dan mati hamba hanya untukMU, ibadah kami hanya untukMU :( 

0 komentar:

Post a Comment