Ketika galau menyerang, perih
hati menerpa, melow menerjang, pilu menghampiri apa yang kita lakukan,
mendengarkan lagu Ariel “separuh aku, dirimu” atau lagu Rumors “Butiran
cinta” atau membaca AlQuran, menangis diatas sajadah karena begitu
dalamnya hati tergetar mendengar nama ALLAH disebut?
Ah, sumpah kalimat diatas sungguh menohok
jantung saya sebelah kiri, sesak rasanya karena saya yang berulang kali
mengatakan mencintai ALLAH tapi bukan ALLAH yang saya cari ketika luka
merayap didinding hati, saya biarkan dunia menjadi tempat saya
menumpahkan akhirat, ALLAH maha tahu lintasan hati saya yang
tersembunyi, telah saya dustai DIA, dengan mengatakan cinta cinta tapi
yang saya lakukan sebaliknya, Astaghfirullah saya telah gagal paham
tentang cinta
Ah, ternyata bukan hanya saat galau saya
mendustai ALLAH, tapi dibanyak hal, mulut saya berkata saya mencintai
ALLAH tapi prilaku saya tidak, jari jemari saya lebih banyak saya
gunakan untuk mengetik di fesbuk, mengisi twitter, dibanding saya
gunakan untuk ber-Dzikir, menggagungkan ALLAH yang telah memberi napas,
rejeki, makanan, bahkan kepala saya yang berisi akal dan otak pemberian
ALLAH, telah lebih banyak saya tundukan untuk melihat BBM yang masuk
dibanding saya tundukan diatas sajadah berharap ampunan, Astaghfirulalah
saya telah gagal paham tentang merindukanMU
Ah, saya menangis mendenger lagu Naff
”engkau masih kekasihku” seakan sayalah orang yang paling menderita
didunia ini, seakan tangisan ini menunjukan betapa saya setia pada kecoa
yang telah meninggalkan saya, dan saya tak pernah menangis mengingat
dosa dosa saya yang belum tentu terampuni, bahkan maksiat saya kenang
selalu, saya tangisi kepergiaannya tak sadar dosa dosa baru tercatat
oleh malaikat dan dengan sombongnya saya mengaku mencintai ALLAH,
Astaghfirullah saya telah gagal paham
Ah, saya lalaikan waktu shalat diawal waktu padahal saya tahu ALLAH memanggil saya untuk menyelamatkan saya dunia akhirat, Dhuhur diawal Ashar, Ashar diawal Magrib, Magrib ditengah perjalanan pulang, Isya ketiduran, Subuh kesiangan, padahal panggilanMu untuk mengabulkan sebagian dari doa doa saya, Astaghfirullah saya gagal paham tentang indahnya bersamaMU
Saya nomor sekiankan panggilanNYA dengan
alasan masih meeting, masih ada kerjaan, mau makan siang dulu, padahal
saya tahu yang memberi rejeki saya bukan bos saya tapi ALLAH, karena
ALLAH lah saya makan, berpakaian layak, bermobil dan tak tinggal di
kolong langit tanpa atap, saya abaikan panggilanNYA sedang saya berharap
menjadi kekasihNYA, dusta … dusta … dusta cinta saya padaNYA,
Astaghfirullah saya telah gagal paham tentang mencintaiMU
Ah, kasur empuk masih lebih saya pilih
dibanding dingin air wudhu di sepertiga malam, alarm saya nyalakan untuk
menonton liga champion dibanding menggelar sajadah untuk Tahajud, saya
khayalkan kehadiran si kecoa dalam mimpi saya dibanding berdoa agar
dapat bermimpi bertemu Rasul, saya habiskan waktu untuk download lagu
lagu Ungu yang menguras airmata hina dibanding murotal, Astaghfirullah
saya gagal paham tentang cintaMU
Ya Rabb, andai esok masih ENGKAU
titipkan napas, beri kami kekuatan untuk terus memperbaiki hati, beri
kami kekuatan untuk mengejar akhirat selagi masih bisa menapak bumi,
beri kami kesempatan untuk menepati janji bahwa hidup dan mati hamba
hanya untukMU, ibadah kami hanya untukMU
0 komentar:
Post a Comment