Pages

6 May 2013

Jika umur kita tinggal 1 bulan?


Mendengar judul tadi, apa
yang muncul di dalam benak
anda? Takut. Sedih. Bingung.
Marah. Tertawa saja.
Menganggap pertanyaan itu
ngaco. Semua itu adalah reaksi yang mungkin sekali muncul
saat memikirkan jawaban
pertanyaan itu.

Sebelumnya,
yuk kita dengar opini dari
beberapa wanita berikut ini... "Beribadah sepuasnya..." kata
Nana. Menurutnya, apalagi sih
yang bisa dilakukan manusia
bila sudah tahu tugasnya di
dunia akan segera berakhir?
Yang terpenting mungkin ya mendekatkan diri pada Allah,
meminta ampunan atas dosa
dan kesalahan yang pernah
dilakukan. Sedangkan Fina, seorang ibu
yang penyayang lebih ingin
keliling dunia dengan orang
yang disayangi. "Selain itu aku
juga ingin mengunjungi panti
jompo dan panti asuhan serta berbagi kebahagiaan dengan
orang-orang yang kurang
beruntung," pungkasnya. Jawaban yang cukup berbeda
dan unik datang dari Alin,
"kalau aku ingin menyatakan
perasaan pada seseorang yang
selama ini terpending,"
katanya sambil tertawa. Sebuah keberanian yang saat
ini mungkin sedang
dikumpulkannya, namun tak
cukup untuk membuat
seseorang tahu tentang apa
yang disimpan di dalam hatinya." Sekarang, giliranmu
menjawabnya. Apa? Apa
yang akan kamu lakukan jika
tiba-tiba kamu tahu hidupmu
tinggal sebulan? Well, yang
jelas seketika mungkin hidupmu akan berubah drastis
jika hal ini terjadi. Seperti
beberapa jawaban yang sudah
diungkapkan di atas. Ada
yang akan lebih mendekatkan
diri kepada Allah, karena biasanya kalau sudah BBM-an
atau Facebookan barangkali,
jadi lupa waktu beribadah.
Apalagi, kalau topiknya sudah
soal si anu yang tertangkap
selingkuh. Wah... sungguh topik yang sayang sekali
dipending untuk dibahas.
Alhasil, ibadah menjadi nomer
dua, dan bergosip menjadi
nomer satu. Ada pula yang
ingin keliling dunia bersama orang yang dicintai, yang
mungkin saat ini waktunya
banyak tersita oleh pekerjaan. Jarang sekali bisa membagi
waktu dengan keluarga dan
anak-anak. Apabila anak
kesulitan dalam hal pelajaran,
mudah saja, cukup memanggil
guru privat dan semua akan menjadi beres. Padahal, anak
lebih membutuhkan
kehadiran orang tua yang bisa
membimbing dan
menyemangatinya belajar. Lain cerita dengan yang ingin
mengungkapkan perasaan
pada seseorang. Selama ini,
apa yang dirasakan selalu
disimpan di dalam hati. Takut
diungkapkan. Entah karena takut ditolak, takut
hubungan tidak akan berhasil,
atau ketakutan-ketakutan
lain yang sebenarnya
terbentuk oleh pikiran sendiri.
Lihat saja, betapa banyak hal yang sebenarnya ingin
dilakukan bila tahu hidup
akan berakhir. Kesemuanya
adalah hal yang baik, bukan? Sekarang bayangkan. Bila
semua hal itu dilakukan
sekarang, alangkah indahnya
dunia. Orang akan berkata
"hidup itu sungguh bahagia."
Tak ada lagi anak-anak yang kekurangan perhatian dan
cinta orang tuanya. Tak ada
lagi cinta dalam hati yang
disimpan sekian lama,
kemudian menyesal. Tak ada
lagi pasangan kekasih yang bertengkar karena waktunya
dicuri oleh pekerjaan dan
kesibukan. Tak ada lagi tempat ibadah
yang penuh hanya di hari-hari
rayanya saja. Tak ada lagi
orang yang mencuri hanya
demi sebatang rokok. Tak ada
lagi orang yang melakukan kekerasan pada orang yang
dicintainya. Dear All,
kita bisa melakukannya
sekarang. Tanpa harus tahu
berapa lama lagi kita hidup.
Kita hanya butuh satu hal saja,
kemauan! Tak perlu menunggu untuk tahu
hidupmu tinggal sebulan atau
sekian hari. Lakukan hal-hal
baik yang telah lama ingin
kau lakukan. Termasuk
memberikan pelukan dan ciuman hangat pada orang-
orang terkasih di dalam
hidupmu. Mari, kita mulai dari
sekarang.

0 komentar:

Post a Comment