Pages

6 May 2013

Anjing yang rakus


Ada seekor anjing yang terasa
bingung saking laparnya,
seharian penuh tidak
mendapatkan makanan. Saat
senja tiba, akhirnya dengan
penuh gairah ia melihat sepotong daging yang lezat di
atas tanah, ia bergegas


menggondol daging itu dan
berlari ke tempat tinggalnya.
Dalam hati dia merenung
"sungguh beruntung sekali, di luar dugaan bisa mendapatkan
daging besar ini, saya harus
menikmati dengan
sepuasnya." Sambil berjalan ia berpikir,
dan tanpa disadari tiba di
sebuah sungai, jika sudah
melewati jembatan kecil
berarti tempat tinggalnya
sudah dekat, berpikir sampai di situ ia lantas menggigit
lebih erat lagi daging itu, dan
berjalan di atas jembatan
penyeberangan. Ia berjalan
dengan sangat hati-hati,
ketika sampai di tengah jembatan, tanpa sengaja ia
memandang ke sungai, dan
begitu melihat ke sungai
bukan main kagetnya, ia
melihat ada seekor anjing di
sungai itu, menggondol sepotong daging yang besar
dan sedang menatapnya.
Dalam hati ia mulai berpikir
"wah, daging yang
digondolnya itu tampaknya
lebih besar dibanding daging saya ini! Jika saya sedikit lebih
galak terhadapnya, siapa tahu
mungkin ia akan melepaskan
daging itu dan lari!" Makin dipikir ia semakin
gembira, lalu mulai galak
terhadap anjing di sungai itu.
Namun, anehnya, anjing itu
sepertinya tidak takut sedikit
pun terhadapnya. Ia memelototkan mata, dan
anjing itu juga memelototkan
matanya; ia berbalik, anjing
itu juga berbalik, ia
menghentakkan kaki, anjing
itu juga ikut menghentakkan kakinya. Akhirnya, ia benar-
benar marah, dalam hati
berpikir "lebih baik aku
menggigitnya, ia pasti akan
lari, dengan begitu aku bisa
mendapatkan daging itu," lalu, ia membuka moncongnya dan
menggonggong dengan keras
"Auh. auh.auh..." Begitu ia membuka
moncongnya, daging dalam
gigitannya lalu tiba-tiba
terjatuh ke sungai,
menghancurkan tubuh anjing
yang berada di sungai itu, dan dalam sekejap tenggelam di
dalam air lenyap tak
berbekas. Percikan air yang
dalam menghancurkan semua
mimpi si anjing yang rakus ini,
dan ia baru menyadari bahwa ternyata anjing itu adalah
bayangan dirinya dalam air.
Lalu
dengan sedih ia menangis
"kalau tahu begini aku tidak
akan sedemikian rakus, namun kini, saya harus
menahan lapar lagi, ke mana
aku harus mencari makan?" RENUNGAN:
Banyak orang ingin bisa hidup
dengan lebih baik, harus
mendapatkan lebih banyak,
maka disadari atau tidak
dapat mencelakakan kepentingan orang lain, tidak
puas dengan apa yang sudah
diperolehnya. Bahkan ada
yang tak segan-segan
merampas barang milik orang
lain. Anjing yang rakus ini demi untuk mendapatkan
sepotong daging lebih
banyak, malah kehilangan
makanan lezatnya, lantas apa
yang hilang pada manusia
yang rakus? Persaudaraan, persahabatan, hati nurani atau
ketenangan hati? Ya, ini
semua baru merupakan harta
benda yang paling berharga
dalam kehidupan! Hargailah
semua yang kita miliki, tidak memaksakan sesuatu yang
tidak bisa diperoleh, jangan
karena rakus lantas malah
kehilangan sesuatu yang
sudah ada. "Kalau memang
milik kita, pasti akan kita miliki, kalau bukan jangan
memaksakan kehendak",
orang yang tahu menikmati
hidup apa adanya, itulah
orang yang benar-benar kaya.

0 komentar:

Post a Comment