Pages

20 June 2014

Perempuan


SOSOK laki laki tua, bertubuh kasar, berambut putih berdiri tegak di muka anak anaknya. Mukanya merah padam, matanya melotot dan tangannya diacungkan ke arah mereka.

“Kalian semua goblog, bodoh dan belum mengerti apa maksud yang aku lakukan untuk iparmu”, ujar sang ayah yang sedang marah setengah mati kepada mereka.
Masalahnya sangat sepele.
Sang ayah mencintai mantunya dan mendapat perhatian sang ayah melebihi dari mereka. Ini yang membuat mereka menjadi kelotokan dan benci. Kebencian ini menimbulkan sengketa besar.
Sang ayah selalu mendukung mantunya yang menambah keributan menjadi lebih sengit antara sang ayah dan anak anaknya.
Seminggu setelah keributan, sang ayah mengundang semua anak dan mantunya untuk makan siang bersama. Selesai makan, sang ayah menyuruh anak perempuannya masuk ke kamarnya alasannya ada sesuatu yang perlu dibicarakan.
Tiba-tiba dari dalam kamar terdengar suara sang ayah berteriak dengan nada keras membentak anak perempuannya.
“Buka bajumu!”, kata sang ayah.
Anaknya bingung bukan kepalang kenapa sang ayah secara tiba tiba berubah. Karena takut padanya, terpaksa anak perempuan itu melocotkan bajunya hanya yang tersisa, maaf, kutang dan celana dalamnya. Kemudian terdengar lagi teriakan sang ayah dari dalam kamar dengan nada lebih keras.
“Keluar! Ayo keluar!”.
Perintah sang ayah yang kedua ini sangat sulit diterima.
Ia membantahnya. Tapi sang ayah menyeret dan memaksanya agar tetap menurut perintahnya. Dengan sangat terpaksa akhirnya ia keluar juga dari kamar sambil menangis dengan aurat terbuka.
Semua yang berada di ruang makan heran dan tidak ada yang berkomentar.
Saudara-saudaranya hanya melihat dan tidak mengeluarkan reaksi apa apa. Begitu pula ibunya hanya melongo dan melotot melihat kejadian ini. Apalagi adik perempuannya tutup mulut, bungkam dan tidak berani berkutik dan bertindak apa apa.
Semua yang ada di ruang makan hanya bisa melihat apa yang didilakukan sang ayah.
Tiba tiba..suaminya (mantu sang ayah) dengan tidak sadar, begitu melihat istrinya keluar dari kamar dalam keadaan yang tidak sopan, langsung menarik supra makan dan lari menutupi aurat istrinya yang sedang berdiri menangis. Ditutupi tubuhnya dengan supra, dirangkulnya dan dimasukan kedalam kamar.
Setelah itu, sang ayah keluar dari kamar dan berkata “Nah! sekarang kalian tahu kenapa aku menaruh perhatian kepada mantuku dan kenapa aku mencintainya. Karena dia menaruh perhatian pada anakku dan mencintainya. Kalian berdua tidak ada yang bangun menutupi aurat adikmu. Kamu tahu, hidup itu harus membawa misi bukan untuk sendiri, harus saling mencintai antara keluarga, lingkungan dan masyarakat. Jangan hidup untuk dirimu tok. Berartilah untuk sesama. Orang egois seperti benalu. hidup subur tapi mematikan yang lain. Manusia yang hidup hanya untuk dirinya, sadar atau tidak sadar merusak kehidupan dan lingkungan”.
Masya Allah, suguh arif dan bijaksana sosok laki kaki tua itu, sungguh adil, cermat dan wibawa. Semua kekerasan dan tindakan kasar yang dilakukannya demi mendidik anak anaknya bahwa hidup ini tidak kerdil, picik dan egois. Akan tetapi hidup ini penuh dengan rasa cinta, penuh dengan rasa sayang terhadap sesama keluarga, penuh dengan perhatian terhadap lingkungan dan masyarakat.
Pula tindakan sang ayah tersebut menunjukan kecintaan dan perhatiannya terhadap anak perempuanya melebihi dari kecintaan dan perhatiannya terhadap kedua anak laki lakinya. Ia tahu persis bahwa yang diperbuat itu akan mendapat ridho Allah dan akan memperoleh derajat yang luhur dari Nya. Karena Allah telah menjanjikan surga dan derajat yang luhur bagi yang dianugerahi anak perempuan dan bisa memelihara dan menjaganya sehingga berketurunan.
Diriwayatkan oleh Muslim dari Anas, Rasulullah saw bersabda “Siapa yang dianugrahi dua anak perempuan dan menjaga mereka sehingga dewasa dan berketurunan, maka Allah menyamakan baginya derajat setinggi derajatku di surga”.
Islam tidak cukup hanya menganjurkan kita untuk menjaga anak-anak perempuan dan memelihara mereka. Akan tetapi Islam menganjurkan pula untuk berbuat baik, berkata baik, berkelakuan baik dan bermuamalah baik terhadap mereka. Rasulallah saw telah bersabda “Sebaik baiknya diantara kalian adalah yang berbuat baik terhadap keluarganya dan aku adalah yang terbaik diantara kalian terhadap keluargaku. Orang yang menghargai dan menghormati perempuan adalah orang arif dan karim sedang orang yang menghina dan tidak memperhatikan perempuan adalah orang kejam dan keji”.

0 komentar:

Post a Comment