
”
Pria itu malu dengan reaksi berlebihan sebelumnya, tapi kemarahannya muncul lagi ketika ia menemukan kotak itu kosong belaka. Dia berkata keras kepada puterinya, “Apa kau tidak tahu, ketika kamu memberi seseorang hadiah, seharusnya ada sesuatu di dalamnya?”
Gadis kecil menatapnya dengan mata berkaca-kaca dan menangis, “Papa, itu tidak kosong lo. Aku meniup ciuman ke dalamnya. Itu semua untuk Papa…”
Hati sang ayah terasa hancur. Dia memeluk gadis kecilnya dan segera memohon maaf.
Beberapa waktu kemudian musibah datang. Kecelakaan merenggut nyawa puterinya. Hal itu menyebabkan sang ayah selalu meletakkan kotak warna emas di dekat tempat tidurnya selama bertahun-tahun dan, setiap kali ia merasa putus asa, ia akan mengambil sebuah ciuman imajiner dan mengingat kasih sang puteri yang telah menaruhnya di sana.
Dilansir dari Moralstories, moral cerita dari kisah adalah: Dalam arti yang sangat nyata, masing-masing dari kita, sebagai makhluk manusia, telah dibingkaikan sebuah wadah emas yang penuh cinta tanpa syarat dari anak-anak, anggota keluarga, teman, dan tentunya dari Tuhan Yang Maha Kuasa. Tidak ada hal lain yang lebih berharga dan lebih langgeng yang bisa kita miliki, melebihi kasih sayang dari mereka semuanya.
0 komentar:
Post a Comment