Pages

2 January 2014

Tentang “Kapan Nikah?”



Nikah itu ibarat kelulusan kuliah. Bagi saya, kelulusan kuliah itu bukanlah soal lulus tepat waktu. Tetapi soal lulus di waktu yang tepat. Begitu pula dengan menikah.
Berapa banyak mahasiswa yang lulus tepat waktu, bahkan lebih cepat, Satu hal yang saya pelajari adalah bahwasanya setiap mahasiswa punya alasan tersendiri mengapa lulus cepat dan lulus lama.

Setiap mahasiswa punya argumentasi yang unik. Tapi, yang pasti mereka semua ingin lulus. Begitu pula dengan menikah. Terlebih urusan jodoh itu adalah perkara takdir Yang Kuasa.

Jadi alangkah bijak jika kita mengurangi pertanyaan, “Kapan nikah?” “Kok belum nikah?” Kemudian ditutup dengan kalimat simpati mengasihani—yang sama sekali tidak memberikan solusi, “Semoga disegerakan.” Jika mau, ganti kalimat simpati itu dengan, “Butuh dicarikan?” “Butuh bantuan?” “Mau disambungin?” Atau, ya, sama sekali tidak usah dipertanyakan. Sebab, sekali lagi, setiap orang punya argumentasinya sendiri tentang waktu menikah, sama seperti kelulusan.

Bagi saya, kebahagiaan dan keberkahan itu tidak dipercepat dengan menikah cepat, atau diperlambat karena menikah waktunya sungguh berada ditangan Allah, nangis darah jika belum saatnya ya belum datang...

0 komentar:

Post a Comment