Malam belum terlalu larut, jam di
handphone baru menunjukkan pukul 20.00 WIB, namun suasana kampungku
sudah sepi, apalagi tadi sore hujan deras semakin membuat orang-orang malas
keluar rumah. Baru saja aku matikan lampu di ruang tamu, dibalik pintu
seperti ada sesosok bayangan orang, saat kuintip dari lubang kunci
memang ada sesosok manusia, dari lubang kecil itu aku masih bisa
menangkap pakaian dan perawakan orang dibalik pintu. meski samar aku
mulai mengenalinya, tanpa berpikir panjang lagi, segera aku buka pintu.
” kamu to slank? ngapain didepan pintu
dari tadi, ayo masuk ! ” tak salah dugaanku dia memang faiz, tapi lebih
suka dipanggil slank, dia penggemar group band slank.
” tak kira wis tidur sampeyan kang “.
jawab slank sambil menggeser kursi tamu yang terbuat dari busa milikku
yang sudah bolong-bolong saking lamanya
” belumlah, masak kalong jam segini tidur? “
” mau minum apa ?” yang ditanya malah ngeloyor mauk ke ruang tengah dan membuka kulkas
” kulkasnya isinya cuma air putih doang, bikin kopi aja ya?”
” siap kang, tapi ada temennya kan?” slank mulai beraksi meracik kopi
” yo , ini tadi ada yang datang bawain sate kambing, lumayan kan hujan-hujan ada yang ngasih sate ” jawabku
” wah mantab kang . sip pokok men ” slank kian bersemangat
Begitulah malam itu kami menikmati kopi disanding dengan sate kambing, sambil diringi nyanyian kodok sawah yang bersahutan.
” kalau ada pisang goreng atau ubi rebus tambah gayeng yo kang?” suara slank disela-sela menikmati sate dan kopi
” nah itu ….. bagaimana kita bisa menikmati hidup kalau yang didepan mata tidak disyukuri malah mengharap yang nggak ada?”
” kan cuma seandainya kang? bukan nggrundel ” kilah slank
” ya benar, tapi kata pepatah ” bahagia
adalah ketika kita menerima apa yang ada pada diriku tanpa
membanding-bandingkan dengan yang lainnya “
” kalau ditangan kita sate ya jangan
mikirin pisang goreng atau ubi goreng yang nggak ada, nanti kenikmatan
sate ini tercemari dan berkurang, begitu maksudnya “.
” oooo… gitu ya? yo… yo… yo…. ” kebiasaan slank kalau sudah terpojok
” kang sebenarnya aku mau curhat iki ” suara slank tiba-tiba berubah serius
” waduh …. sepertinya omong tua ya? ” candaanku
” serius kang” slank rada cemberut mukanya
” piye …. piye …..??? aku mulai pasang wajah serius pula biar slank tidak semakin manyun
” begini kang ………
Slank mulai menceritakan problem yang
sedang menimpanya, dia sudah 3 tahun menjalin hubungan dengan seorang
wanita teman sekolahnya dulu, 2 tahun terakhir dia ditinggal bekerja ke
luar negeri, dia berjanji habis masa kontrak 2 tahun dia akan pulang,
ternyata dia nambah lagi 1 tahun. Dengan sabar dan setia slank
menantikan kekasihnya pulang. Namun sudah 2 minggu terakhir menjelang
kepulangannya dia didatangi kakak dari kekasihnya, memberitahukan supaya
slank tidak usah mengharapkan adiknya lagi, karena sekarang dia sudah
menikah dengan anak majikannya di luar negeri sana.
” ini dia titip amplop buat kamu faiz ” ucap kakak kekasihnya
” ini kang amplopnya, kang tahu apa isinya? uang 10 juta kang ” ucap slank dengan terbata-bata
” ada suratnya kan? ” tanyaku
” tak ada secuil pun, lewat kakaknya dia
titip pesan, uang itu buat ganti pulsa selama 3 tahun aku sering
menelponnya, kalau kurang jangan sungkan katanya ” suara slank semakin
parau
Aku tidak berani berkata-kata lagi, aku biarkan slank menangis, setelah slank agak tenang, aku mencoba membesarkan hatinya ;
” sudahlah slank, itu sudah menjadi
taqdir, dia memang bukan yang terbaik buat kamu, insya Allah akan
diganti dengan yang lebih baik lagi “
” iya kang, aku tidak menyesali akhir kisah ini, tapi mengapa dia menusuk hatiku
dengan uang, apa karena dia sekarang sudah berkelimang dengan harta,
lantas diriku yang miskin ini dianggap sudah tidak punya harga diri dan
perasaan? aku memang miskin tapi tidak pernah mengemis, aku sengaja
terima uang ini, karena aku bernaksud mengembalikannya secara langsung “
” maksudmu?’
” aku akan mendaftar jadi TKI, dengan
bekal alamat dari kakaknya aku akan cari dia, aku akan kembalikan uang
ini, biar rasa penasaranku ini terbayarkan ” suara slank berubah tegar,
gemetar suaranya mengisyaratkan amarah yang menggejolak didadanya.
Aku tidak mau meneruskan percakapan
malam ini, karena slank masih terbawa emosi, aku pikir biarlah nanti
dilain waktu aku akan mencoba membujuknya agar mengurungkan niatnya,
tapi ternyata aku sudah terlambat, slank sudah berangkat ke negeri
sakura. Lalu bagaimana kisah slank dinegeri sakura?
Note :
Itulah kehidupan,
kita sering bersemangat ketika merajut mimpi masa depan yang penuh
keindahan, namun kita lupa mempersiapkan diri untuk menerima kenyataan
andai mimpi-mimpi indah itu berubah mimpi buruk, penulis ingat satu
kisah, disuatu kota diadakan lomba balap mobil-mobilan, semua kontestan
menjagokan mobil-mobilannya, ada yang made in japan,german, amrik, tap
ada 1 anak yang hanya mempunyai mobil-mobilan dari kaleng-kaleng bekas.
Lomba pun segera dimulai, masing-masing
peserta meletakkan mobil-mobilannya digaris start, sesaat sebelum lomba,
anak-anak ini diminta berdo’a dulu. dengan tepuk tangan meriah lomba
pun digelar, setelah menunggu beberapa waktu, tak ada yang menyangka, si
anak dengan mobil-mobilan dari kaleng bekas keluar sebagai juara.
seorang dengan badan agak tambun yang menjadi ketua perlombaan itu menghampiri sang juara, sambil berbisik dia bertanya ;
” do’a apa yang kamu baca nak sehingga kamu menang?” tanya bos perlombaan
” saya berdo’a semoga saya tidak menagis kalau saya kalah nanti ” jawab anak itu dengan polos
Yag bertanya diam tanpa kata, terbayang
dikepalanya , betapa kita semua sering berdo’a memninta pada Allah agar
rival kita tersungkur supaya kita menang, jiwa kita dipersiapkan untuk
menang. dan kita melupakan permohonan untuk diberi kekuatan kalau kita
kalah dalam perlombaan hidup ini. maka ketika kita tidak mencapai garis
finish sebagai pemenang, kecewa, frustasi dengan gampang bercokol di
jiwa kita.
0 komentar:
Post a Comment